Geneng, Ngawi – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Geneng tahun 2025 untuk perencanaan pembangunan daerah tahun 2026 telah sukses dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk anggota DPRD Kabupaten Ngawi dapil 7, Forkopimcam, Bappeda Kabupaten Ngawi, OPD lintas sektor, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Geneng, kepala desa se-Kecamatan Geneng beserta ketua tim penggerak PKK desa, perwakilan perangkat desa se-Kecamatan Geneng, tokoh agama, tokoh masyarakat, Forum Disabilitas, Forum Anak, Relawan Tim Rescue Ngawi, akademisi Politeknik Negeri Jember, TKSK, pendamping desa, dan pendamping PKH.
Musrenbang Kecamatan Geneng tahun ini mengusung tema “Meningkatkan Industri Pengolahan Berbasis Pertanian serta Konektivitas Pusat-Pusat Perekonomian”. Tema ini dipilih untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pembangunan di Kecamatan Geneng, yang memiliki potensi besar di sektor pertanian.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang diskusi pembangunan kecamatan yang lebih baik, tetapi juga menghadirkan pelayanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat yang diadakan oleh Puskesmas Geneng. Selain itu, para peserta juga mengenakan busana ala petani tradisional dan memakai capil, sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan kearifan lokal.
Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan sambutan pertama dari anggota DPRD Ngawi, yang menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Geneng, Hangga Agung Otto Fandian, yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran semua pihak dan berharap Musrenbang ini dapat menghasilkan rencana pembangunan yang aspiratif dan realistis.
Dalam sambutannya, Camat Geneng juga menyoroti beberapa inovasi berbasis pertanian yang menjadi keunggulan Kecamatan Geneng, seperti Agronya Bob (Agrowisata Belimbing dan Olahan Belimbing) dan Kopral Deki Ga Ngawor (Komunitas Petani Ramah Lingkungan Desa Klitik – Gerakan Ngawi Organik). Kedua inovasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan daftar usulan rencana kerja pemerintah desa tahun 2026 dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Republik Indonesia (SIPD RI). Usulan-usulan tersebut meliputi:
1. Bidang Perekonomian sebanyak 15 usulan
2. Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan 11 usulan
3. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia 14 usulan
Selain itu, dibacakan juga daftar usulan aspirasi masyarakat (ASMAS) dalam SIPD RI, yang terdiri dari 14 usulan BK dan 1 usulan REG.
Camat Geneng juga memberikan penghargaan kepada pemerintah desa atas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa terbaik. Penghargaan tersebut diberikan kepada:

Terbaik 1: Desa Tambakromo
Terbaik 2: Desa Keraswetan
Terbaik 3: Desa Kersoharjo
Rencana kerja Kecamatan Geneng tahun 2026 meliputi program-program sebagai berikut:
* Program Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik
* Program Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan
* Program Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Desa
* Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Musrenbang RKPD Kecamatan Geneng 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan rencana pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan Kecamatan Geneng di berbagai bidang.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi fokus dalam Musrenbang RKPD Kecamatan Geneng 2025:
* Pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian
* Peningkatan konektivitas pusat-pusat perekonomian
* Pemberdayaan masyarakat
* Pelestarian kearifan lokal
Musrenbang RKPD Kecamatan Geneng 2025 ini merupakan langkah penting dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Ngawi tahun 2026. Diharapkan, rencana pembangunan yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Selain fokus pada pembangunan fisik dan ekonomi, Musrenbang kali ini juga memberikan perhatian khusus pada pelestarian kearifan lokal. Penggunaan busana tradisional dan capil oleh peserta adalah simbol komitmen untuk menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kecamatan Geneng tidak hanya berorientasi pada kemajuan (material), tetapi juga pada penguatan (identitas) dan karakter masyarakat.
Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga perwakilan (forum) disabilitas dan anak, menunjukkan bahwa pembangunan di Kecamatan Geneng dilakukan secara inklusif dan partisipatif. Semua pihak memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan berkontribusi dalam menentukan arah pembangunan kecamatan.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Kecamatan Geneng optimis dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Melalui Musrenbang RKPD 2025 ini, diharapkan terwujud sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder untuk mewujudkan Kecamatan Geneng yang maju, sejahtera, dan berbudaya.



