Geneng 29/9/2024– Desa Keniten,Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (28 September 2024) sukses menyelenggarakan Kirab Budaya. Kirab Belo Negoro Gagar Mayang. Acara yang digagas oleh Pemerintah Desa Keniten bersama Gerbang Jurnalis Desa dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Ngawi ini menjadi wadah yang efektif untuk mensosialisasikan nilai-nilai bela negara kepada masyarakat.
Rangkaian acara yang berlangsung meriah diawali dengan kirab gagar mayang pada pukul 09.00 WIB. Gagar mayang, dengan keindahannya yang khas, memiliki makna filosofis yang mendalam. Hiasan tradisional ini terdiri dari enam helai janur, tiga lembar daun andong merah, tiga lembar daun andong hijau, enam lembar daun puring, serta berbagai jenis bunga yang dirangkai dengan tali pelepah pisang. Jumlah enam pada setiap elemen gagar mayang melambangkan rukun iman dalam agama Islam, sekaligus menjadi simbol penghormatan terhadap para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan.
Setelah kirab, suasana semakin meriah dengan pertunjukan reog pada pukul 10.30 WIB. Tarian tradisional yang enerjik ini berhasil memukau para penonton. Tak hanya itu, pada pukul 15.30 WIB, masyarakat Desa Keniten bersama-sama melakukan ziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang telah berjasa.
Puncak acara adalah ceremonial sosialisasi bela negara yang digelar pada pukul 19.30 WIB. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Ngawi, Kusumahadi Wijayanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa bela negara tidak melulu tentang peperangan, tetapi lebih kepada bagaimana kita mencintai tanah air dan berkontribusi bagi bangsa. “Bela negara dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti menjalankan tugas sehari-hari dengan baik, menjaga lingkungan, hingga ikut serta dalam pembangunan desa,” ujar Kusumahadi.
Beliau juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, termasuk pemilihan umum. “Dengan berpartisipasi dalam pemilu, kita telah menunjukkan bentuk nyata bela negara,” imbuhnya.
Untuk semakin memeriahkan acara, pada pukul 21.00 WIB digelar pagelaran ketoprak oleh kelompok seni Taruna Budaya. Pertunjukan seni pertunjukan ini menjadi penutup yang sempurna bagi rangkaian acara Kirab Belo Negoro Gagar Mayang.
Gagar mayang, selain sebagai simbol penghormatan kepada para pahlawan, juga mengandung makna filosofis yang mendalam tentang kehidupan. Warna merah pada daun andong melambangkan keberanian dan semangat juang, sementara warna hijau melambangkan harapan dan kedamaian. Kombinasi warna dan jumlah elemen dalam gagar mayang menciptakan harmoni yang indah, menggambarkan keselarasan antara manusia dan alam. Dengan menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu kegiatan, diharapkan dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang lebih kuat.
Diharapkan acara ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Keniten, antara lain:
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bela negara dan peran serta dalam pembangunan bangsa.
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangga menjadi warga negara Indonesia.
Melestarikan budaya lokal dan memperkaya khazanah budaya bangsa.
Meningkatkan potensi wisata di Desa Keniten dan sekitarnya.
Mempererat kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.